KONTAN.CO.ID - Federasi sepak bola Malaysia, FAM, masih menghadapi fase paling sulit dalam sejarah mereka. Skandal pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi membawa FAM ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Para pakar hukum memprediksi peluang Malaysia menang di sana sangat kecil. Dari seluruh kasus FIFA yang dibawa ke CAS antara 2020-2024, hanya 13% yang dimenangkan penggugat.
Sebagai catatan, tidak satu pun kasus terkait pemain tidak sah yang pernah dimenangkan oleh tim nasional.
FAM pun mengakui secara terbuka bahwa biaya kasus ini sangat besar, sedangkan peluang menang sangat rendah.
Putusan CAS akan menentukan nasib tujuh pemain naturalisasi yang terlibat. Mereka adalah Joao Figueiredo, Rodrigo Holgado, Gabriel Palmero, Imanol Machuca, Facundo Garces, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
Baca Juga: 5 Legenda Sepak Bola yang Tidak Pernah Tampil di Piala Dunia
Apa yang Terjadi Jika Malaysia Menang?
Walaupun kecil, peluang kemenangan penuh tetap ada. Jika CAS membatalkan seluruh sanksi FIFA, dampaknya akan sangat besar.
Mengutip VnExpress, berikut adalah hal-hal yang akan terjadi apabila FAM menang di CAS:
- Semua larangan terhadap tujuh pemain langsung dicabut
- Denda terhadap Malaysia dihapus
- Kebijakan naturalisasi FAM kembali memiliki legitimasi
- Rekor pertandingan tetap aman tanpa risiko diskualifikasi
Selanjutnya, CAS bahkan dapat memilih mengirim kembali kasus ini ke FIFA untuk ditinjau ulang.
Kemenangan sebagian pun masih mungkin terjadi, misalnya pengurangan larangan dari 12 menjadi 6 bulan. Namun dampaknya terhadap hasil pertandingan tetap merugikan Malaysia.
Baca Juga: Daftar Negara yang Berjuang ke Piala Dunia 2026 Lewat Jalur Play-off
Kekalahan Otomatis di Kualifikasi Piala Asia 2027
FIFA menyatakan, menurunkan pemain tidak sah sudah menjamin forfeit atau kekalahan otomatis timnas Malaysia dengan skor 0-3 berdasarkan aturan AFC.
Dua pertandingan paling penting yang terancam berakhir dengan kekalahan otomatis adalah Malaysia vs Vietnam (10 Juni 2025) dan Malaysia vs Nepal (25 Maret 2025) pada gelaran Piala Asia 2027.
Jika hasil dibatalkan, Vietnam bisa menjadi pihak paling diuntungkan. Pada beberapa skenario simulasi, posisi mereka di Piala Asia 2027 hampir dipastikan aman.
Potensi Sanksi Lebih Berat
Kasus sebelumnya menunjukkan kemungkinan hukuman yang lebih berat untuk timnas Malaysia.
Timor Leste misalnya. Timnas mereka bahkan langsung dikeluarkan dari dua siklus Piala Asia.
Kasus serupa juga pernah dialami Guinea Khatulistiwa. Hukumannya, mereka terkena banyak kekalahan 0-3, larangan enam bulan untuk satu pemain, dan denda 150.000 franc atau sekitar Rp 3,1 miliar.
Baca Juga: 2026 Akan Jadi Piala Dunia Terakhir Cristiano Ronaldo, Rekor Baru Menanti
Selanjutnya: Aset Bank Aladin Syariah Tembus Rp 14,2 Triliun
Menarik Dibaca: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 91S di Barat Sumatra, Hujan Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News