KONTAN.CO.ID - Hanya mampu bermain imbang 4-4 dengan Bournemouth, Ruben Amorim secara terbuka mengakui bahwa timnya kurang memiliki kualitas dalam bertahan.
Dalam pertandingan tersebut, Manchester United sebenarnya tampil sangat agresif dan produktif di lini serang. Setan Merah bahkan tiga kali unggul.
Namun, lemahnya organisasi pertahanan membuat keunggulan itu terus terbuang hingga akhirnya harus puas berbagi poin.
Manchester United membuka keunggulan lewat gol Amad Diallo dan Casemiro di babak pertama. Namun situasi berubah drastis ketika Bournemouth mampu membalikkan keadaan hingga United tertinggal 3-2.
Harapan kembali muncul saat Bruno Fernandes dan Matheus Cunha mencetak dua gol dalam rentang tiga menit yang membuat United kembali unggul. Sayangnya, kemenangan yang sudah di depan mata kembali sirna setelah Junior Kroupi mencetak gol penyama kedudukan.
Baca Juga: Pendapatan Sponsor MU Turun 9,3 Persen, Kontrak Tezos dan DXC Jadi Sorotan
Pertahanan Manchester United Bermasalah
Ruben Amorim mengakui bahwa timnya telah menunjukkan progres dalam aspek tertentu, terutama dalam pressing dan kontrol permainan jauh dari gawang sendiri.
Namun, dirinya tidak menyangkal fakta adanya masalah krusial di lini pertahanan.
“Saya pikir kami menekan dengan lebih baik, kami mengontrol permainan lebih baik, jauh dari gawang kami. Tetapi kami kekurangan kualitas ketika harus mempertahankan gawang sendiri,” kata Amorim usai pertandingan, seperti dikutip Manchester Evening News.
Ia juga mengungkapkan frustrasinya melihat jumlah kebobolan yang tidak sebanding dengan peluang yang diciptakan timnya.
Pada bursa transfer musim panas lalu, Manchester United menggelontorkan £215 juta dengan fokus utama memperkuat sektor serangan. Kebijakan ini terbukti efektif, terutama dengan kehadiran Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko.
Baca Juga: Manchester United Catat Rekor Utang Baru, CEO Klaim Keuangan Masih Kuat
Menolak Solusi Transfer Pemain
Amorim menyadari adanya kelemahan besar di lini pertahanan. Di saat yang sama, pelatih asal Portugal itu menegaskan bahwa dirinya tidak akan mencari solusi cepat melalui belanja pemain baru.
“Tidak. Saya pikir kami memiliki talenta di lini belakang, kami memiliki pemain berkualitas di sana. Kami hanya perlu bertahan lebih baik sebagai sebuah tim,” tegasnya.
Menurut Amorim, persoalan ini bukan soal individu, melainkan kolektivitas dan pemahaman tim dalam bertahan.
"Kami hanya perlu bekerja bersama dan meningkatkan para pemain, karena mereka punya kualitas untuk bertahan dengan lebih baik," pungkasnya.
Dengan demikian, Manchester United dan Amorim mungkin tidak akan sibuk mencari pemain bertahan pada bursa transfer Januari 2026 mendatang.
Amorim memilih memaksimalkan potensi pemain yang ada, terutama dalam organisasi pertahanan dan disiplin di area kotak penalti.
Baca Juga: 7 Pemain Ini Tampil Lebih Baik Setelah Tinggalkan MU, Siapa Saja?
Selanjutnya: Panduan Lengkap Update iOS 26.2: Cara Download dan Fitur Baru
Menarik Dibaca: Nikmati 15 Promo Makanan & Minuman HUT BRI ke-130, J.CO hingga Marugame Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News