KONTAN.CO.ID - Fakta baru mengenai cedera yang dialami Lamine Yamal terungkap. Penilaian medis menunjukkan, performa Yamal akan turun hingga 50 persen dan sulit kembali ke level sempurna.
Bintang muda Barcelona dan timnas Spanyol, Lamine Yamal, sedang dirundung masalah cedera serius yang disebut pubalgia.
Dilansir dari beIN Sports, ahli traumatologi olahraga ternama, Pedro Luis Ripoll, menjelaskan bahwa pubalgia adalah kondisi selangkangan kronis yang menyebabkan rasa sakit terus-menerus dan sangat membatasi gerakan eksplosif.
Dr. Ripoll menambahkan, kondisi itu akan sangat sulit diobati. Bahkan, dirinya menyebut jarang ada pemain yang bisa kembali ke performa semula saat sembuh.
Baca Juga: Rekomendasi 12 Sepatu Running Terbaik di Dunia Tahun 2025
Performa Lamine Yamal Terancam Turun 50 Persen
Menurut Dr. Pedro Luis Ripoll, bintang muda berusia 18 tahun ini sekarang hanya mampu bermain pada 50% dari kemampuannya. Hal itu terjadi karena nyeri kronis yang dialaminya membatasi mobilitas dan kemampuan menendangnya.
"Pubalgia adalah cedera yang sangat sulit diobati. Cedera ini menyebabkan rasa sakit yang mengurangi kemampuan pemain untuk bergerak dan menembak hingga 50%. Ini adalah rasa sakit yang melumpuhkan yang memungkinkan pemain untuk bersaing tetapi mencegahnya mencapai level terbaiknya," kata Dr. Ripoll, dalam wawancara dengan El Larguero.
Baca Juga: 10 Negara Favorit Juara Piala Dunia 2026: Uruguay, Inggris, sampai Spanyol
Menurunnya performa Yamal semakin terlihat saat Barcelona kalah 2-1 dari Real Madrid dalam laga El Clasico pada 26 Oktober 2025 lalu.
Yamal terlihat sangat lemah secara fisik, menghindari tembakan keras, dan kurang memiliki akselerasi khasnya.
Menurut kabar, tim medis Barcelona saat ini sedang memantau beban kerja fisik Yamal dengan intens. Jika tidak ditangani dengan tepat, pemulihan bisa memakan waktu beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Tidak hanya tim medis Barcelona, tim medis timnas Spanyol pun sangat khawatir, mengingat ajang Piala Dunia FIFA 2026 akan segera tiba.
Baca Juga: Daftar 10 Pencetak Gol Terbanyak di El Clasico: Messi Lebih Baik dari Ronaldo
Cedera Pubalgia Pernah Dialami Lionel Messi
Dilansir dari Dario Sport, cedera ini rupanya sempat dialami Lionel Messi. Tidak hanya sekali, namun dua kali.
Fakta ini diungkap oleh Fisioterapis Miguel Angel Cos, yang bekerja di Barcelona dari tahun 2000 hingga 2008. Beruntung, cedera itu terjadi saat Messi masih belum ada di tim utama Barcelona.
"Dua cedera pubalgia itu sangat berbeda. Pertama, dirinya masih dalam masa pertumbuhan, kemudian terjadi lagi saat dia berada di tim cadangan," kata Cos, seperti dikutip Tribuna.
Saat itu, tim dokter meminta Messi untuk tidak bermain tenis kaki dengan pemain senior seperti Ronaldinho.
Baca Juga: Terhalang Aturan FIFA, 8 Negara Ini Tak Bisa Ikut Piala Dunia
Fisioterapis Lluis Puig menambahkan, pubalgia bukanlah cedera otot, melainkan perubahan di area pubis, tempat berbagai otot bertemu, yakni otot perut di atas dan otot adduktor di bawah.
Lebih kompleksnya lagi, ada otot-otot di bagian depan kaki, yaitu otot paha depan atau otot paha belakang di belakang, serta otot paravertebral di punggung.
"Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan nyeri pubis ini. Hal ini dapat berkaitan dengan tahap pertumbuhan mereka, di mana postur tubuh mereka telah berubah dan beberapa otot telah terpengaruh oleh pertumbuhan tersebut," kata Puig.
Baca Juga: 10 Cedera Paling Sering Dialami Pemain Sepak Bola, Intip Cara Perawatannya
Selanjutnya: Tier List Resonance Solstice: Karakter Terbaik Awal Game Wajib Punya!
Menarik Dibaca: Promo Sushikun AMA5ING sampai 16 November, All You Can Eat Sushi Cuma Rp 99K/Pax
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News