KONTAN.CO.ID - Bukan karena sanksi, sejumlah negara ternyata tidak bisa ikut serta dalam Piala Dunia karena tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh FIFA.
Menuju Piala Dunia 2026, FIFA masih menggelar fase kualifikasi hingga awal tahun 2026. Baru-baru ini, fase kualifikasi periode Oktober 2025 telah berlangsung.
Hingga fase ini, sudah ada 28 negara yang dipastikan akan berlaga di Piala Dunia 2026, dengan tiga di antaranya adalah tuan rumah. Artinya, masih ada 20 tempat lagi yang bisa diperebutkan.
Meski jumlah peserta telah diperbanyak menjadi 48 tim, masih ada delapan negara yang tidak bisa ikut serta dalam Piala Dunia FIFA karena gagal memenuhi syarat.
Mengutip GiveMeSport, berikut adalah daftar negara yang tidak bisa ikut Piala Dunia:
Baca Juga: Daftar Negara yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada 20 Tempat Tersisa
1. Vatikan
Vatikan bukan merupakan anggota FIFA. Paus Fransiskus kabarnya sempat mengadakan pembicaraan dengan presiden UEFA Aleksander Ceferin tentang potensi peluang keanggotaan FIFA menjelang final Euro 2020.
Kota Vatikan memiliki tim pria dan wanita yang rutin mengikuti pertandingan persahabatan melawan klub-klub dari Italia dan belahan dunia lainnya.
2. Nauru
Nauru masih berjuang untuk mendapatkan keanggotaan FIFA pada tahun 2024. Sayangnya, sumber daya manusia mereka dianggap belum mampu untuk mengikuti kompetisi sepak bola resmi.
Pada tahun 2022 lalu, direktur sepak bola Nauru, Charlie Pomroy, mengatakan kepada Forbes bahwa satu-satunya lapangan sepak bola dengan kualitas baik di negaranya berada di dalam penjara. Sampai saat ini, Nauru menjadi satu-satunya negara yang belum pernah melangsungkan pertandingan sepak bola resmi tingkat timnas.
Baca Juga: Daftar Pelatih Asing Timnas Indonesia, Patrick Kluivert yang Terbaru
3. Kepulauan Marshall
Negara ini mendirikan Federasi Sepak Bola Kepulauan Marshall pada tahun 2020 dan kini memiliki ambisi tinggi untuk bersaing dengan tim-tim besar sepak bola dunia.
Kepulauan Marshall menjadi viral awal tahun 2025 setelah memainkan pertandingan 11 lawan 11 untuk pertama kalinya. Negara ini sempat berpartisipasi dalam turnamen empat tim, Outrigger Challenge Cup, di mana mereka bersaing dengan Kepulauan Turks dan Caicos, Kepulauan Virgin AS, dan Ozark United U19.
4. Negara Federasi Mikronesia
Timnas negara ini pernah dilatih oleh penulis sepak bola Kanada, Paul Watson, yang bermitra dengan federasi sepak bola nasional mereka untuk menyelenggarakan kompetisi futsal pada tahun 2023.
Sayangnya, masalah utama yang dihadapi negara ini adalah kurangnya sumber daya untuk mengembangkan tim nasional sepak bola 11 lawan 11 mereka.
Baca Juga: FIFA Pertimbangkan Ubah Jadwal Piala Dunia, Tak Harus Selalu Juni–Juli
5. Monako
Berbeda dengan banyak negara lain daftar ini yang terhalang oleh biaya dan sumber daya, Monako sebenarnya memiliki segalanya. Negara ini bahkan memiliki klub raksasa yang diakui FIFA, yakni AS Monaco. Nama Kylian Mbappe besar dari tim yang bergabung di Liga Prancis tersebut.
Faktanya, Monaco hanya memiliki sedikit talenta asli negaranya untuk bisa masuk tim nasional. Dengan populasi hanya 38.600 jiwa pada tahun 2025, masih sulit bagi Monako untuk bisa diterima oleh UEFA dan FIFA.
6. Palau
Palau diyakini sebagai negara terkecil ke-16 di dunia. Atas dasar itu, negara ini sulit membangun tim sepak bola yang kompetitif. Palau juga belum memiliki liga sepak bola yang aktif.
Pada Februari 2024, rencana peluncuran kembali Liga Sepak Bola Palau telah disusun. Proses tertunda karena negara kecil ini masih harus mengerjakan renovasi untuk satu-satunya lapangan sepak bola yang layak di sana.
Baca Juga: 3 Negara yang Lolos ke Piala Dunia untuk Pertama Kali, Dua dari Asia
7. Kiribati
Kiribati sebenarnya memiliki sejarah panjang di dunia sepak bola, setidaknya sejak 1979. Sayangnya, negara ini belum pernah memainkan pertandingan tim putra yang kompetitif selama 14 tahun. Sementara itu, tim putri belum pernah bermain secara kompetitif sejak tahun 2003.
Jake Kewley, manajer Tim Nasional Kiribati pada tahun 2015, mengungkapkan bahwa semua lapangan di Kiribati, kecuali satu, hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki rumput dan diklasifikasikan sebagai properti publik. Kekurangan dana terbukti menjadi masalah nyata dalam upaya mendapatkan pengakuan FIFA.
8. Tuvalu
Tuvalu saat ini memiliki struktur domestik untuk sepak bola putra dan putri dan terus berupaya menembus kompetisi internasional yang resmi. Tuvalu masih belum menjadi negara yang berafiliasi dengan FIFA.
Pada bulan November 2024, asosiasi sepak bola Tuvalu memberikan kualifikasi baru kepada sejumlah pelatih dalam upaya untuk mendapatkan keanggotaan Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC) dan FIFA.
Baca Juga: Ucapan Perpisahan Kluivert: Kecewa Tak Lolos Piala Dunia, Tetap Bangga dengan Garuda
Tonton: Prabowo Izinkan Warga Asing Pimpin BUMN, Dimulai dari Garuda Indonesia
Selanjutnya: Krisis Pasokan Chip Nexperia Ancam Produksi Mobil AS
Menarik Dibaca: 4 Minuman Elektrolit yang Ampuh Menghidrasi Tubuh Selain Air Kelapa, Apa Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News