Tak Hanya Dari Badminton, Ini Daftar Atlet Indonesia Di Olimpiade Paris 2024

Rabu, 24 April 2024 | 14:44 WIB   Reporter: kompas.com
Tak Hanya Dari Badminton, Ini Daftar Atlet Indonesia Di Olimpiade Paris 2024

ILUSTRASI. Tak Hanya Badminton, Ini Daftar Atlet Indonesia Di Olimpiade Paris 2024


OLAHRAGA -Jakarta. Sejumlah atlet Indonesia siap bertanding di Olimpiade Paris 2024. Berikut daftar sementara atlet Indonesia beserta cabang olahraga yang akan diikuti pada Olimpiade Paris 2024 Juli mendatang.

Atlet badminton masih mendominasi wakil Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Selain itu, ada juga atlet panahan, sepeda, menembak, panjat tebing dll yang akan menjadi wakil Indonesia.

Olimpiade adalah kompetisi atletik terbesar di dunia yang mempertandingkan berbagai cabang olahraga. Banyak atlet dari berbagai negara di dunia berkompetisi dan berjuang untuk dapat tampil di kompetisi atletik tersebut.

Diketahui, jumlah Atlet Indonesia yang memastikan diri bertanding di Olimpiade Paris 2024 pada Juli mendatang terus bertambah. Sampai dengan saat berita ini tayang, sudah ada 17 atlet Indonesia dari 8 cabang olahraga yang berhasil mengamankan tempat untuk tampil di Olimpiade Paris 2024.

Cabang olahraga yang telah menyumbang atletnya antara lain panahan, panjat tebing, menembak, senam, selancar ombak, angkat besi, bulu tangkis, dan sepeda.

Dilansir dari laman resmi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), berikut daftar sementara atlet Indonesia yang akan berlaga pada Olimpiade Paris 2024, di luar wildcard:

  1. Arif Dwi Pangestu (dari cabang Panahan),
  2. Diananda Choirunisa (dari cabang Panahan),
  3. Desak Made Rita Kusuma Dewi (dari cabang Panjat Tebing),
  4. Rahmad Adi Mulyono (dari cabang Panjat Tebing),
  5. Fathur Gustafian (dari cabang Menembak),
  6. Rifda Irfanaluthfi (dari cabang Senam),
  7. Rio Waida (dari cabang Selancar Ombak),
  8. Eko Yuli Irawan (dari cabang Angkat Besi),
  9. Rizki Juniansyah (dari cabang Angkat Besi),
  10. Nurul Akmal (dari cabang Angkat Besi),
  11. Rinov/Pitha (dari cabang Bulu tangkis),
  12. Jonatan Christie (dari cabang Bulu tangkis),
  13. Anthony Sinisuka Ginting (dari cabang Bulu tangkis),
  14. Gregoria Mariska Tunjung (dari cabang Bulu tangkis),
  15. Apriyani Rahayu/Fadia (dari cabang Bulu tangkis),
  16. Fajar Alfian/M.Rian Ardianto (dari cabang Bulu tangkis)
  17. Benyamin van Aert (dari cabang Sepeda).

Sebagaimana dikutip dari laman resminya, jadwal Olimpiade Paris 2024 akan dilaksanakan sejak 26 Juli hingga 11 Agustus 2024.

Baca Juga: Kalahkan Yordania Timnas U23 Lolos 8 Besar, Erick Thohir: Perjuangan Masih Panjang

Sejarah Olimpiade

Dilansir dari laman resmi International Olympic Committee (IOC), sejarah Olimpiade dimulai sekitar 3.000 tahun yang lalu, pada zaman Peloponnese di Yunani Kuno. Kontes olahraga yang diselenggarakan di Olympia tersebut berlangsung setiap empat tahun dan diberi nama Olympic Games.

Festival olahraga ini cukup penting dalam sejarah Yunani. Pertandingan Olimpiade, seperti hampir semua pertandingan Yunani, merupakan bagian dari festival keagamaan.

Itu diadakan untuk menghormati Zeus di Olympia oleh negara kota Elis di barat laut Peloponnese. Meski belum diketahui secara persis kapan kompetisi tersebut pertama kali dimulai, namun dalam berbagai sumber tertulis sering disebutkan sekitar tahun 776 SM.

Juara Olimpiade pertama yang tercatat dalam catatan adalah Coroebus dari Elis, seorang juru masak, yang memenangkan perlombaan lari cepat pada tahun 776 SM.

Selain itu, alasan pasti lahirnya Olimpiade masih belum diketahui, karena sejarah telah bercampur dengan mitologi. Gagasan bahwa Olimpiade dimulai jauh lebih awal dari tahun 776 SM didasarkan pada mitos, bukan bukti sejarah. Interval empat tahun antara edisi-edisi ‘Pertandingan Kuno’ dinamakan “Olympiad”, dan digunakan untuk tujuan penanggalan pada saat itu: waktu dihitung dalam Olympiad, bukan tahun.

Pada akhir abad ke-19, sejarawan Perancis Pierre de Coubertin meluncurkan rencananya untuk menghidupkan kembali Olimpiade. Ide dan karya beberapa orang berujung pada terciptanya Olimpiade modern. Arsitek Olimpiade modern yang paling terkenal adalah Pierre de Coubertin, menurut laman Britannica.

Pada 1890 ia pergi ke Inggris untuk bertemu dengan Dr. William Penny Brookes, sosok yang juga telah mencoba selama beberapa dekade untuk menghidupkan kembali Olimpiade kuno. Ia mendapatkan ide dari serangkaian Olimpiade Yunani modern yang diadakan di Athena mulai tahun 1859.

Olimpiade Yunani didirikan oleh Evangelis Zappas, yang kemudian mendapat ide dari Panagiotis Soutsos, seorang penyair Yunani yang pertama kali menyerukan kebangkitan modern dan mulai mempromosikan gagasan tersebut pada 1833.

Olimpiade Inggris pertama

Brookes, yang diadakan di London pada tahun 1866, sukses, dengan banyak penonton dan atlet bagus yang hadir. Kemudian pada 1880-an Brookes mulai memperjuangkan pendirian Olimpiade internasional di Athena, dan menyampaikan rencananya pada Coubertin.

Pada 25 November 1892, dalam pertemuan Union des Sports Athlétiques di Paris, tanpa menyebutkan Brookes atau Olimpiade modern sebelumnya, Coubertin sendiri menganjurkan gagasan untuk menghidupkan kembali Olimpiade.

Pada awalnya disepakati bahwa Olimpiade akan diadakan di Paris pada 1900. Namun, rencana itu dipercepat menjadi April 1896 dan mengubah lokasinya menjadi Athena. Kemudian lahirlah Olimpiade pertama di era modern yang diadakan di kota Athena, Yunani pada 6-15 April 1896.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia", dan "Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang", 

Selanjutnya: Indonesia's Central Bank Delivers Surprise Rate Hike

Menarik Dibaca: Harga Emas Mencoba Balik Arah Menuju US$ 2.300, Ini yang Ditunggu Pasar!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru