Peninggalan Roman Abramovich, Chelsea Hadapi 74 Tuntutan Asosiasi Sepak Bola (FA)

Jumat, 12 September 2025 | 10:24 WIB
Peninggalan Roman Abramovich, Chelsea Hadapi 74 Tuntutan Asosiasi Sepak Bola (FA)

ILUSTRASI. Mantan pemilik Chelsea FC, Roman Arkadievich Abramovich.


Sumber: ESPN  | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Tidak hanya prestasi dan pondasi pembangunan bisnis yang kokoh, Roman Abramocivh juga meninggalkan cukup banyak pelanggaran hukum kepada Klub Juara Dunia, Chelsea.

Chelsea, klub terbaik di London, telah didakwa dengan 74 pelanggaran aturan Asosiasi Sepak Bola (FA) yang berkaitan dengan agen, perantara, dan investasi pihak ketiga pada pemain.

Saat ini Chelsea ada di bawah kendali konsorsium yang dipimpin oleh Todd Boehly dan firma ekuitas swasta Clearlake Capital, yang menyelesaikan pengambilalihan klub tersebut pada bulan Mei 2022.

Dilansir dari ESPN, dakwaan tersebut terkait dengan periode 2009 hingga 2022, tetapi terutama antara tahun 2010 dan 2016. Sekarang, Chelsea memiliki waktu hingga 19 September untuk menanggapi.

Chelsea memperkirakan akan menerima hukuman finansial, bukan potensi pengurangan poin atau sanksi olahraga lainnya.

Baca Juga: 10 Klub Paling Boros di Bursa Transfer Musim Panas 2025: Liverpool Memimpin

Pelanggaran di Era Roman Abramovich

Chelsea, pada Juli 2023 telah setuju untuk membayar €10 juta atau sekitar Rp 192,2 miliar kepada UEFA setelah secara sukarela mengidentifikasi adanya pelaporan keuangan yang tidak lengkap selama era Abramovich.

Sayangnya, masalah tidak selesai sampai di situ. Pada hari Kamis (11/9/2025), FA mendakwa Chelsea FC atas pelanggaran untuk banyak aturan.

"Asosiasi Sepak Bola hari ini mendakwa Chelsea FC atas pelanggaran Peraturan J1 dan C2 Peraturan Agen Sepak Bola FA, Peraturan A2 dan A3 Peraturan FA tentang Kerja Sama dengan Perantara, dan Peraturan A1 dan B3 Peraturan FA tentang Investasi Pihak Ketiga pada Pemain," tulis FA dalam pernyataannya.

Baca Juga: 8 Pemilik Klub Sepak Bola Terkaya di Dunia Tahun 2025

Salah satu pelanggaran ada pada Peraturan J1. Aturan tersebut menyatakan: "Klub tidak boleh menggunakan jasa, baik langsung maupun tidak langsung, Agen Tidak Resmi dalam kaitannya dengan Aktivitas Agensi apa pun. Klub tidak boleh, baik langsung maupun tidak langsung, melakukan pembayaran apa pun kepada Agen Tidak Resmi sehubungan dengan Aktivitas Agensi apa pun."

Chelsea kabarnya tidak akan menentang tuduhan dan siap diperiksa oleh komisi regulasi independen.

Dalam pernyataannya, Chelsea mengonfirmasi bahwa komunikasinya dengan FA telah mencapai kesimpulan yang baik. Mereka juga mengakui adanya kesalahan dalam pencatatan transaksi di masa lalu.

"Kelompok pemilik menyadari adanya potensi ketidaklengkapan pelaporan keuangan terkait transaksi historis dan potensi pelanggaran aturan FA lainnya. Kami akan terus bekerja sama dengan FA untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kami kepada FA atas keterlibatan mereka dengan Klub dalam kasus yang rumit ini," ungkap manajemen Chelsea.

Baca Juga: 10 Klub Paling Boros di Bursa Transfer Musim Panas 2025: Liverpool Memimpin

Tonton: Geger Politikus AS Charlie Kirk Ditembak Mati, Trump Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Selanjutnya: Ini Profil Sebastien Lecornu, Sosok PM Prancis Baru yang Gantikan Francois Bayrou

Menarik Dibaca: Review Pasar Keuangan di Kuartal III 2025 yang Masih Suram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Terkait


Terbaru